Rapat Koordinasi Pengembangan Kawasan dan Pakan Ternak serta peluang Investasi usaha peternakan

Rapat Koordinasi Pengembangan Kawasan dan Pakan Ternak serta peluang Investasi usaha peternakan

Balikpapan- Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kab. Paser diwakili oleh Kabid Peternakan Siti Fatimah, S.Pt, MP menghadiri rapat koordinasi Pengembangan Kawasan dan Pakan ternak serta peluang investasi usaha peternakan di Balikpapan pada hari Kamis (28/10/21). Rapat Koordinasi pengembangan kawasan dan pakan serta peluang investasi usaha peternakan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petugas yang menangani kawasan dan pakan serta peluang investasi usaha peternakan di Kabupaten/Kota. Turut hadir sebagai narasumber dari Dinas Peternakan dan Keswan Prov. Kaltim, Tim Gubernur Untuk Pengawalan Percepatan Pembangunan (TGUP3), Direktorat Pakan Dirjen PKH Kementan RI, akademisi dari Universitas Mulawarman dan BPTU-HPT Pelaihari Kalsel.

Untuk mengurangi tingkat kematian pada ternak sapi bunting (kisaran 7-9 bulan) dan pedet (0-6 bulan) perlu di antisipasi dengan pemelharaan semi intesnsif (Pola Pemeliharaan di dalam Mini Ranch), Plt Kabid PKUP Ihyan Nizam,S.Pt, M.Si  menyampaikan untuk mengurangi kematian ternak sapi pola pemeliharaan Ekstensif dinas peternakan dan keswan prov. Kaltim  tahun 2022 merencanakan fasilitas Mini Ranch di 10 kabupaten/kota berjumlah 49 unit dan Kab. Paser mendapatkan 8 unit.

kemudian untuk mendukung keberlangsungan ternak sapi, ketersediaan pakan, kesehatan hewan, manajemen pemeliharaan dan sumber daya manusia serta pemilihan bibit merupakan kunci keberhasilhan usaha peternakan. Pada usaha peternakan faktor pakan merupakan komponen penting yang porsinya mencapai 60-70% dari biaya produksi. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya kegiatan ini petugas dapat membantu peternak dalam menyediakan pakan ternak yang murah dan berkualitas dengan memanfaatkan bahan pakan lokal yang ada di Kalimantan Timur.

drh Hamdan perwakilan BPTU-HPT Pelaihari Kalsel mengatakan Inovasi teknologi pengelolaan dan pengolahan pakan sapi potong Berbasis limbah tanaman pangan dan perkebunan sangat memungkinkan untuk kita gunakan, ketersedian Limbah seperti jerami, limbah tanaman jagung (tongkol, daun dan batang), pelepah, daun sawit (lidinya dibuang), bungkil Sawit  bisa dimanfaatkan untuk pakan alternatif sapi setelah di fermentasi. Lebih lanjut drh. Hamdan menyampaikan Pakan hasil fermentasi sebaiknya jangan diberikan langsung kepeda ternak, periksa dulu keberhasilan dari hasil fermentasi kita. Ciri-ciri pakan fermentasi yang baik adalah Sedikit harum atau wangi khas fermentasi, Suhu bahan yang kita buat pakan fermentasi meningkat atau istilah menjadi hangat saat kita pegang, Yang kedua terlihat ada perubahan warna pada bahan fermentasi yang kita buat, Terakhir, bahan fermentasi yang semua kaku menjadi lapuk/empuk atau lunak dan Tidak busuk atau berjamur.

Kemudian cara pemberian pakan fermentasi ke ternak. Pakan fermentasi tersebut di angin-anginkan terlebih dulu. Hal ini bertujuan agar pakan fermentasi tidak lembab saat dimakan ternak. Ketika pakan lembab dapat memungkinkan ternak tidak menyukainya bahkan tidak mau memakannya, Pakan fermentasi sangat bagus diberikan ternak pada waktu pagi dan sore hari setelah memakan makanan alami (hijauan daun-daun atau rumput). Hal ini bertujuan supaya ternak tidak kaget dengan pakan fermentasi yang kita berikan, Selama pakan fermentasi  yang kita buat tidak terkena cahaya matahari ataupun hujan secara langsung, pakan ternak fermentasi dapat bertahan lama hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Dalam kesempatan ini perwakilan dirjen PKH menyambut baik dengan dibukanya peluang Investasi usaha peternakan, beliau juga memaparkan selain Peternakan Ruminansia dan Unggas peluang Investasi juga terdapat pada ekspor sarang burung walet dimana sampai saat ini Kalimantan Timur Hasil sarang  burung walet dikirim masih dalam bentuk bahan baku yang di olah kembali baik itu di Pulau sulawesi, Jwa maupun Sumatra dengan harga sangat murah. Kami dari pusat mendorong agar di Kaltim dapat berdiri usaha pencucian sarang burung walet untuk menaikkan harga jual serta pemasukan pajak untuk daerah.

 

Related Posts

Leave a Comment