Disbunak Paser Kirimkan Rujuk Sampel ke Balai Veteriner Banjarbaru

Disbunak Paser Kirimkan Rujuk Sampel ke Balai Veteriner Banjarbaru

Tana Paser (19/1/2022). Disbunak Paser begerak cepat setelah mengetahui hasil tes dari Laboratorium Keswan dan Kesmavet Samarinda didapatkan adanya 3 sampel positif Brucellosis.  Kabid Keswan drh. Al Habib meminta Sub Koordinator Pengamatan Penyidikan Penyakit Hewan dan Obat Hewan untuk segera merujuk hasil lab ke Laboratorium Balai Veteriner Banjarbaru.

Sekedar diketahui, bahwa ada ternak sapi Bali yang belum dilakukan RBT tahap 2 yang masuk ke wilayah Kabupaten Paser.  Oleh karena itu sesuai ketentuan, Disbunnak melakukan pengambilan sampel pekan lalu dan mengirimkan sampel untuk pengujian RBT ke Laboratorium Keswan dan Kesmavet Samarinda.

Pemeriksaan terhadap Brucellosis dengan metode Rose Bengal Test (RBT) di Laboratorium Kesehatan Hewan dan Kesmavet Samarinda didapatkan adanya 3 sampel positif sehingga pemeriksaan  dilanjutkan dengan metode CFT.  Metode CFT (Complement Fixation Test) untuk saat ini dapat dilakukan di Balai Veteriner Banjarbaru.

Secara singkat, penyakit brucellosis adalah penyakit bakterial yang menginfeksi sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi. Namun di Indonesia, brucellosis paling umum ditemukan pada ternak sapi dan sering dikenal sebagai penyakit Keluron Menular. Habib menjelaskan, penyakit ini bersifat zoonosis yang dikenal sebagai undulant fever karena menyebabkan demam yang undulans atau naik-turun. Brucellosis juga bisa menyebabkan hewan betina mengalami aborsi dan retensi plasenta. Sedangkan dampak lain pada binatang jantan bisa menyebabkan orchitis dan infeksi kelenjar asesorius.(##surveilanskeswan2022)

 

Ditulis Oleh : Sriatun, S.Pt

Related Posts

Leave a Comment