77.484 Hektare Lahan Sawit di Paser Belum Terdaftar

77.484 Hektare Lahan Sawit di Paser Belum Terdaftar

 

Kebun kelapa dengan status pemilik swadaya atau lahan masyarakat di Kabupaten Paser ada 80.703 hektare. Sayangnya, dari jumlah itu baru 3.219 yang memiliki surat tanda daftar budidaya (STDB) per 2023 ini. Atau 77.484 hektare belum memegang STDB.

 

TANA PASER - Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Paser Djoko Bawono mengatakan  jumlah pemagang STDB ini terus ditingkatkan oleh pemerintah daerah dengan target ada 1.000 STDB baru tiap tahun. Pemkab mengalokasikan anggaran Rp 500 juta dari APBD.

Keberadaan STDB itu, kata Djoko, untuk sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) kepada perkebunan sawit petani di Paser. ISPO adalah program pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan. "Manfaat dari ISPO ini sangat banyak buat petani," kata Djoko, Senin (31/7).

Dengan telah terdaftar dalam ISPO, berarti data kebun di Paser sudah semakin baik. Jika nantinya ada bantuan anggaran dari APBN, maka yang sudah ISPO menjadi prioritas karena lahannya telah terverifikasi.

ISPO adalah mandatory dari undang-undang. Permentan Nomor 11/2015 tentang ISPO merupakan regulasi yang wajib diterapkan oleh  perusahaan kelapa sawit dalam upaya memelihara lingkungan, meningkatkan kegiatan ekonomi, sosial, dan penegakan paraturan perundang-undangan di bidang perkelapasawitan.

Djoko menargetkan pada 2025 seluruh kebun masyarakat sudah selesai memiliki STDB dan ISPO. Bahkan dia berharap sebelum tahun 2025 sudah bisa selesai. Kendala pembuatan ISPO ini selain wajib memiliki STDB, biayanya cukup besar untuk mendapatkan label ISPO. Selain itu masih banyak lahan petani swadaya masuk dalam kawasan hutan dan masih banyak petani swadaya yang belum memiliki administrasi legal yaitu tergabung dalam koperasi atau kelembagaan yang terdaftar.

Bupati Paser Fahmi Fadli mengatakan pemerintah daerah terus memfasilitasi kebutuhan petani agar memiliki STDB dan berdampak pada kepemilikan sertifikasi ISPO. Pada 2023 ini juga dialokasikan Rp 90,3 miliar untuk 31 proyek peningkatan jalan usaha tani dan kebun (JUT).

"Jadi petani swadaya bisa lebih mudah mendistribusikan sawitnya jika seluruh jalan produksi perkebunan sudah mulus," kata Fahmi.

Total ada 80.703 hektare kebun sawit swadaya di Paser. Untuk keseluruhan dengan kebun perusahaan ada 201.168 hektare. Ada 18 pabrik pengolah kelapa sawit, 16 di antaranya masih beroperasi dan dua tidak beroperasi. Total produksi CPO dari keseluruhan mencapai 519.458 ton per tahun. (jib/far)

https://kaltimpost.jawapos.com/kaltim/01/08/2023/77484-hektare-lahan-sawit-di-paser-belum-terdaftar

 

Related Posts

Leave a Comment