Surveilance dan Penyidikan Penyakit Jembrana
- Admin Disbunak Paser
- 28 September 2021
- 2003 Views
Dalam rangka Identifikasi dan kewaspadaan dini terhadap penyebaran penyakit jembrana, khususnya di Kecamatan Kuaro UPT. Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kuaro didampingi Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Paser melaksanakan kegiatan pengambilan sampel darah pada sapi bali. Adapun sapi yang diambil sampel darahnya adalah sapi-sapi yang 2 bulan sebelumnya telah diperlakukan penyuntikan vaksin jembrana. Tujuan kegiatan ini adalah dalam rangka memantau terbentuknya antibodi terhadap penyakit jembrana dari sapi-sapi yang sebelumnya telah divaksin jembrana, sehingga diharapkan sapi-sapi kelompok terjaga dari penyakit jembrana
Herman, S.Pt selaku Kepala UPT.Puskeswan Kuaro menuturkan bahwa penyakit Jembrana merupakan penyakit hewan menular pada sapi Bali yang disebabkan oleh virus. Wabah penyakit Jembrana pertama kali terjadi di Bali pada tahun 1964. Kerugian ekonomi yang ditimbulkan pada saat wabah cukup besar karena angka kesakitan dan angka kematiannya relative tinggi. Di samping itu penyakit Jembrana juga dapat menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga hewan rentan terhadap penyakit lainnya. Oleh karena itu penyakit Jembrana dimasukkan ke dalam daftar jenis penyakit hewan menular strategis yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pertanian No.4026 Tahun 2013. Artinya penyakit Jembrana menjadi prioritas pengendalian dan penanggulangannya di daerah tertular dengan prioritas nasional. Pengendalian dan penanggulangan penyakit Jembrana dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.
Kegiatan ini berlangsung 1 hari tepatnya pada hari selasa 21 September 2021 dilaksanakan di Desa Modang Kecamatan Kuaro tepat nya di Kelompok Tani Inled. Kelompok sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini dikarenakan semua peternak tentunya mengharapkan sapi peliharaannya selalu dalam kondisi yang sehat, tutur Ibu Sriatun, S.Pt kepala seksi pengamatan dan penyidikan penyakit hewan dan obat hewan yang mewakili Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Perkebunan dan Peternakan yang ikut mendampingi pelaksanaan kegiatan tersebut.