UPAYA MENGHINDARI PANDEMI PADA SAPI BALI
- UPT PUSKESWAN PASER BELENGKONG
- 29 September 2021
- 3005 Views
UPT. Puskeswan Paser Belengkong yang didampingi oleh Sriatun, S. Pt selaku Kepala Seksi Pengamatan, Penyidikan Penyakit Hewan dan Obat Hewan beserta stafnya Nazwardi Azwar, A. Md dan Ratna, S. Pt melaksanakan kegiatan pengambilan sampel darah pada sapi bali di Desa Kersik Bura. Pengambilan sampel darah pada sapi bali ini bertujuan utk mengetahui kualitas vaksin jembrana yg telah disuntikkan pada sapi-sapi tersebut. Serum yg dihasilkan oleh sampel darah tersebut selanjutnya akan diuji utk mengetahui terbentuk atau tidaknya antibodi pd sapi tersebut.
Jembrana merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi musuh besar para peternak sapi bali. Meskipun tdk bersifat zoonosis (menular ke manusia) namun penyakit ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar karena angka mortalitas (kematian) nya yang relatif tinggi.
Pencegahan penyakit jembrana hanya dapat dilakukan melalui vaksinasi dan peningkatan daya tahan tubuh pada sapi bali. Penyuntikan vaksin jembrana dilakukan sebanyak 2 kali (booster) dengan interval waktu 1 bulan.
Menurut Agus Mulyadi selaku Petugas Peternakan Desa Kersik Bura, "pada dasarnya virus pembawa penyakit jembrana memiliki kecenderungan untuk menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga hewan yg tertular rentan terhadap penyakit lainnya akibat infeksi sekunder. Biasanya munculnya penyakit ini ditandai dengan adanya demam yg cukup tinggi antara 39-41°C, keringat darah (blood sweating) serta apabila dibedah akan terlihat adanya pembengkakan pada bagian limfa".
Kurangnya kontrol terhadap lalu lintas ternak dan ketergiuran Peternak untuk membeli sapi dengan harga murah yang ditawarkan dari luar Daerah merupakan salah satu pemicu akan timbulnya penyakit jembrana.