Dinas Perkebunan dan Peternakan Kab. Paser Laksanakan KIE Guna Antisipasi Rabies
- Admin Disbunak Paser
- 21 August 2023
- 305 Views
Paser – Dinas Perkebunan dan Peternakan Kab. Paser berkolaborasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) kepada aparat desa dan juga warga yang memelihara hewan.
Kegiatan ini dilakukan di Kecamatan Batu Sopang dan Muara Komam yang dihadiri oleh camat Muara Komam, camat Batu Sopang, aparat desa, dan masyarakat pemeliharaan anjing, kucing ataupun HPR (Hewan Penular Rabies) lainnya.
“Pemilihan lokasi tersebut mempertimbangkan beberapa alasan seperti hal nya Muara Komam yang secara geografis berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dimana dua provinsi ini juga merupakan daerah endemis Rabies. Sementara Kecamatan Batu Sopang merupakan daerah yang memiliki populasi HPR yang banyak” Kata Kepala Bidang Keswan dan Peternakan Dinas Peternakan dan Perkebunan Kab. Paser, drh Al Habib, Rabu, (09/08/2023).
Dijelaskan lebih lanjut, kegiatan lainnya dalam antisipasi rabies yaitu dengan melakukan vaksinasi kepada hewan pemeliharaan yang rutin dilakukan setiap tahun dengan sistem door to door ataupun pemilik hewan membawa langsung hewan tersebut ke puskeswan terdekat.
“Pada saat ini, permasalahan yang kerap di hadapi petugas vaksinator rabies di lapangan adalah, masih adanya warga yang menolak hewan peliharaannya di vaksin. Kemudian ada juga dikarenakan faktor hewan peliharaan yang sulit di pegang oleh pemiliknya sehingga tidak bisa divaksin, serta pengendalian populasi HPR liar yang belum maksimal” Ungkapnya
Dalam KIE ini disinggung mengenai gejala rabies, bahaya rabies, serta penanganan setelah gigitan yang diharapkan masyarakat dapat berhati-hati terhadap penyakit ini. Pada kegiatan ini, penyuluhan (KIE) dibawakan oleh drh. Desy Ulfayanti Kalau selaku Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan dari instansi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur.
“Salah satu tanda yang paling umum apabila hewan terkena rabies yaitu berliuran dalam jumlah banyak, lebih agresif, galak, dan buas terhadap hewan lain ataupun kepada orang yang sudah dikenalnya” kata drh. Desy
Pada kesempatan yang sama, drh. Desy menegaskan bahwa penyakit rabies merupakan virus penyakit yang sangat berbahaya yang dapat menyerang otak dan sistem saraf, yang hingga saat ini belum ada obatnya. Karena itu, dirinya menyarankan bagi masyarakat yang terkena gigitan anjing agar segera dibawa ke rumah sakit dan diberikan vaksin anti rabies (VAR).
“Karena jika tidak segera divaksin akan kecil kemungkinannya bisa selamat, sementara rabies sendiri belum ada obatnya, hanya bisa mencegah dia dengan divaksinasi. Jadi, terdapat antibody khusus untuk rabies yang begitu masuk virusnya bisa ditangkal,” paparnya.
drh. Al habib juga menambahkan “Lokasi rabies center di Kabupaten Paser yaitu berada di RSUD Panglima Sebaya, Puskesmas Tanah Grogot, Suatang Baru, Kuaro, Long Ikis, Long Kali, Batu Kajang dan Tanjung Aru”
Selain itu, dirinya juga mengharapkan kepada semua pihak untuk menggencarkan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), baik aparat desa, puskesmas, dan puskeswan. Sehingga rabies ini bisa kita tangkal untuk masuk di Kab. Paser.
Penulis: drh. Astika Dwi